“Bagaimana Anda
Menyikapi Kebenaran Kristus”
By.MG Sormin.
Lebih dahulu Saya mohon maaf apabila ada yang
salah, merasa tersinggung maupun keberatan atas tulisan/kutipan ini, bahwa hal
ini Saya tuangkan hanya semata mengungkap kebenaran yang ada dan bertujuan
memperkuat kebersamaan keyakinan kita masing masing sesuai dengan keperayaan yang
di akui oleh Megeri kita tercinta.
Terimakasih
Ku buat Dr.Zakir Naik, yang telah mebangkitan ke Imanan saya yang selama ini ber’keyakinan namun tampa pengetahuan
mendalam, kini terbuka lebih dalam, lebih dekat dengan Yesus Kristus Juru
Selamat.sebagaimana paparan
Dr Zakir Naik dalam ceramah ceramah keagamaannya ke seluruh penjuru dunia yang
mendeklarasikan telah mengalahkan Iman para Ilmuan Nasrani, Pendeta, Sarjana
dan berhasil menarik kaum Nasrani menjadi pengikutnya :
Beriku kutipan ceramah Dr. Zakir Naik :
I.
Dr.
Zakir Naik: “aku
lebih Kristen dari orang Kristen, aku mengatakan satu pertanyaan. Jika Kristen artinya
seseorang yang mengikuti ajaran Yesus, maka kami sebagai muslim lebih Kristen
daripada orang Kristen sendiri”
Dalih:
1.
Bahwa Bibel mengatakan bahwa Yesus disunat pada hari
kedelapan. Hampir semua Kristen tidak disunat, tapi semua muslim disunat.
2. Bibel mengatakan
dalam kitab Efesus 5:18 “jangan minum alkohol”, dalam kitab Amsal 20:1 “jangan
minum alkohol”.
3. Bibel berkata dalam
kitab Imamat 11:7-8 “jangan makan babi”. Dalam kitab Ulangan 14:8 “jangan makan
babi”. Dalam kitab Yesaya 65:2-5 “jangan makan babi.
4. Bibel berkata agar
wanita berhijab, harus menutupi rambutnya. Bibel berkata dalam kitab Ulangan
22:5, Timotius 2:9, Korintus 11:5-6 agar wanita berhijab.
“Jadi
jika Kristen artinya seseorang yang mengikuti ajaran Yesus, kami Muslim lebih
Kristen daripada orang Kristen sendiri.”
“Oke saudari,
tunjukkan satu ayat dalam Bibel yang
mengatakan itu, bahwa menerima Yesus sebagai Juru Selamat akan membuatmu masuk surga.
Berikan aku satu pernyataan tak ambigu dalam keseluruhan Bibel dimana Yesus
sendiri berkata bahwa: “Akulah Tuhan” atau di mana ia berkata “Sembahlah aku” Aku akan masuk Kristen hari
ini juga, Apa yang kau bicarakan adalah
ajaran gereja, bukan ajaran Bibel.”
Jadi jika kau percaya Yesus Kristus
sebagai otoritas tertinggi di mana aku
menganggapnya seorang Nabi. Seorang Nabi jauh lebih unggul daripada gereja.
Tidak ada satu pun pernyataan yang tak ambigu dalam Bibel di mana Yesus sendiri
berkata “Akulah Tuhan” dan “Sembahlah aku”
Sumber:
yesmuslim.blogspot.sg (nahimunkar.com)
II. Jika anda membaca
bible, disana dikatakan Adam adalah anak
tuhan, Efraim adalah anak tuhan, Yesus adalah anak Tuhan.. ”Aku akan
memimpin mereka ke sungai-sungai, dijalan yang rata, dimana mereka tidak akan
tersandung sebab Aku talah menjadi bapa israel. Efraim adalah anak sulungku”
[Jeremia 31:9] ” Anak Eros, anak Set, anak
Adam, Anak Allah” [Lukas 3:38]
”Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah”
(Matius 5:9] Dan jika
anda melihat BAB Roma ayat 8 :
"Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal"
[Yohanes 3:16]
“Jika
anda mengikuti sejarah bible, tidak kurang dari 50 pakar bible yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah,
diganti, diedit, direvisi”
Masalahnya adalah ketika anda mengatakan
yesus adalah satu-satunya anak tuhan padahal alkitab tidak berkata seperti itu.
Dan Al-Quran membela Yesus dalam surat
Ali Imran Ayat 59 : "Sesungguhnya
misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam, Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia),
maka jadilah dia"
Jadi jika anda katakan bahwa Yesus adalah
TUHAN karena dia tidak memiliki ayah.. Maka Adam adalah TUHAN yang lebih hebat
karena bukan saja tidak memiliki ayah namun juga tidak memiliki ibu !
Dan jika anda percaya bahwa Yesus adalah ANAK
TUHAN karena tidak memiliki ayah.. Maka anda juga harus percaya bahwa adam
adalah ANAK TUHAN yang lebih hebat lagi, karena tidak memiliki ibu!. Jika anda
tidak keberatan dengan pernyataan saya, maka anda harus mengakui bahwa anda
telah salah dalam memahami konteks ayat pada bible...
Menyiakpi pernyataan pernyataan Dr. Zakir
Naik tersebut:
Dengan ini
Saya tuangkan kumpulkan catatan tentang kebenaran yang mungkin berguna untuk
teman dan saudara saudara Ku tercinta dalam menanggapi pernyataan Dr. Zakir
Naik tersebu :
Siapakah Yesus
Kristus :
Pilihan
yang diambil Yesus menjadikannya seorang "manusia baru" dengan
teladan ketaatan total, berlawanan dengan ketidak taatan Adam.
Sebagian
besar denominasi Kristen mempercayai bahwa Yesus,
sebagai Anak Allah, memiliki kodrat manusia sekaligus Illahi.
Meskipun ada perdebatan teologis mengenai
kodrat Yesus, penganut paham Tritunggal meyakini
bahwa Yesus adalah sang Firman, Allah yang menjelma, Allah Putera, dan "sungguh Allah sungguh manusia". Yesus
telah menjadi manusia sepenuhnya dalam segala aspek, mengalami rasa sakit dan
godaan sebagai seorang manusia biasa, namun Ia tidak berbuat dosa.
Sebagai Allah yang sepenuhnya, Ia mengalahkan maut (kematian) dan bangkit
kembali. Menurut Kitab Suci, Yesus bangkit, naik ke Surga, dan duduk di sebelah
kanan Bapa. Kemudian dikatakan
bahwa Yesus akan kembali ke bumi untuk mengadili manusia dan
mendirikan Kerajaan Allah di dunia yang akan datang.
Pada umumnya Yesus dipandang sebagai
seseorang yang hidup di bumi di Israel 2000 tahun yang lampau, perdebatan baru
dimulai ketika topik mengenai identitas
Yesus didiskusikan. Hampir setiap
agama besar mengajarkan bahwa Yesus adalah seorang nabi, atau guru yang baik
atau seorang manusia yang saleh :
Ajaran Yesus:
Yesus mengajarkan bahwa:
-
yang pertama akan menjadi
yang terakhir,
dan
-
yang terakhir akan menjadi
yang pertama.
-
"barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya." (Matius
16:25); dan bahwa
-
kekerasan harus dihadapi
dengan sikap anti-kekerasan.
-
Ia
membawa damai bagi mereka yang percaya kepadanya, namun ia pun
memperingatkan bahwa
-
Ia
membawa pertentangan kepada dunia, dan
-
menyebabkan
anggota-anggota keluarga saling bertentangan (karena ketidaksepakatan
tentang kepercayaan kepadanya).
Penggunaan paradoks
adalah cara yang diakui untuk memecahkan cara berpikir yang mapan untuk
memungkinkan suatu pemahaman baru. Misalnya, penggunaan koan dalam cabang Buddhisme tertentu, yang berusaha
mengatasi cara berpikir yang berbahaya atau keliru. Yesus menyampaikan pesan apokaliptik, dan mengatakan bahwa dunia yang kita kenal akan berakhir
tanpa terduga-duga. Karena itu ia mengajak para pengikutnya agar selalu waspada
dan tetap setia.
Para bapak gereja perdana
lebih jauh mengembangkan pesannya, dan banyak bagian lainnya dari Perjanjian
Baru berkaitan dengan makna kematian dan kebangkitan Yesus serta implikasinya
bagi umat manusia. Sebuah gagasan yang tetap bertahan sepanjang teologi Kristen adalah gagasan
bahwa umat manusia ditebus,
diselamatkan, atau diberikan kesempatan untuk mencapai keselamatan melalui
kematian Yesus. "Yesus mati untuk dosa-dosa kita" adalah sebuah
ajaran Kristen yang umum. Namun
gagasan
tentang
"keselamatan" telah ditafsirkan dalam banyak cara. Ada spektrum yang
luas dalam pandangan Kristen tentang hal ini sejak dulu hingga sekarang.
Sebagian peristiwa yang menonjol dalam pelayanan Yesus, yang dikisahkan
kembali dalam Kitab-kitab Injil, antara lain adalah
:
- Ketika Yesus ditanyai manakah perintah yang terpenting dalam hukum Musa, Yesus menjawab bahwa perintah yang terbesar adalah ""Hukum yang
terutama ialah: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu." (Markus 12:29-30, menggemakan Kitab Ulangan 6:5), dan pada saat yang sama ia mengatakan bahwa perintah
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (terdapat
dalam Kitab
Imamat 19:18) pun sama pentingnya.
-
- Yesus bertanya kepada murid-muridnya
"Menurut katamu, siapakah Aku ini
?" Petrus menjawab, "Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup!" Yesus menjawab: "Berbahagialah
engkau ... Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan
Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
- Ketika melihat para pedagang melakukan
penukaran uang di Bait Allah di Yerusalem, Yesus menagmbil cambuk untuk mengusir binatang-binatang
yang dibawa dan dijual oleh para pedagang itu, melepaskan burung-burung dara,
dan membalikkan meja-meja para penukar uang itu.
- Pada hari Kamis malam menjelang Jumat Agung, Yesus mengadakan perjamuan Paskah bersama dengan para muridnya Perjamuan
Terakhir. Pada waktu
mereka makan, ia membeikan roti kepada murid-muridnya dan berkata,
"Ambillan dan makanlah. Ini adalah tubuhku", dan kemudian memberikan
mereka cawan anggur, serta mengatakan, "Minumlah, inilah darah-Ku, darah
perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa."
Banyak denominasi Kristen yang menerima ucapan ini sebagai perintah untuk menyelenggarakan
sakramen Perjamuan Kudus atau Ekaristi.
- Sejumlah sarjana
kontemporer memusatkan perhatian pada perumpamaan Yesus, suatu bentuk cerita
pengajaran yang ditemukan dalam ketiga Injil Sinoptik. Banyak dari penelitian
ini memperoleh tempat berpijak yang kuat di Amerika Serikat pada awal tahun
1980-an oleh sekolompok pakar Alkitab yang dikenal sebagai Seminar
Yesus
Setelah beberapa
dasawarsa menurunnya keanggotaan Gereja di Eropa, muncul minat yang baru
terhadap ajaran-ajaran Yesus. The Alpha Course telah memungkinkan banyak orang
mempelajari pesan Yesus dalam suasana non-evangelistik.
Menurut Kitab-kitab Injil, Yesus
memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor keledai,
pada hari Minggu yang sekarang dirayakan sebagai Minggu Palma. Ia disambut oleh sekelompok orang yang melambaikan
daun-daun palma, sambil berteriak Hosanna, atau "Kami mohon, selamatkanlah
kami!"
Pada Kamis minggu itu, dia
mengadakan Perjamuan
Terakhir, dan setelah
itu pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa. Di sana dia merasa
kesedihan dan penderitaan, dan berkata ""Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)
Dan kemudian dia mengatakan, "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin
lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius
26:42). Dokter Lukas mencatat sisi manusiawi Yesus dalam Lukas 22:43-44 dimana dinyatakan bahwa ada Malaikat dari langit yang
menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepada-Nya, dan bahwa Yesus sangat
ketakutan dan makin sungguh-sungguh berdoa sementara peluh-Nya menjadi seperti
titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Yudas Iskariot, salah satu dari dua belas murid Yesus, yang pergi
meninggalkan Perjamuan
Terakhir, mengkhianati
Yesus dengan memberitahu para pemimpin Yahudi
tentang lokasi Yesus. Para pemimpin tersebut telah memutuskan
untuk menangkap Yesus, karena beberapa dari mereka menganggap Yesus sebagai
ancaman bagi kekuasaan mereka karena ia semakin populer, karena tafsirannya
yang baru tentang Kitab Suci, dan karena mengungkapkan kemunafikan mereka.
Yudas dan sekelompok
orang yang bersenjata pedang dan tongkat pemukul kemudian muncul, dan Yudas
membantu mengenali Yesus dengan menciumnya, sebuah tanda yang telah disepakati
di antara mereka.
Meskipun salah satu pengikut Yesus
mengeluarkan pedang, dan memotong telinga dari salah satu pria bersenjata,
Yesus menegurnya dan mengatakan "Masukkan pedang itu kembali ke dalam
sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang."
Kemudian para murid Yesus meninggalkan dia dan melarikan diri, kecuali Petrus
yang mengikutinya dari kejauhan sampai ke halaman Imam Agung (di sana dia
menyangkal Yesus tiga kali). Yesus dibawa ke hadapan para peimpin Yahudi, dan
ditanyai apakah ia memang Anak Allah. Setelah menyimpulkan bahwa Yesus menjawab
positif, ia diserahkan kepada Pontius Pilatus, gubernur setempat dari pemerintahan pendudukan Roma.
Pilatus bertanya kepada Yesus, apakah
ia menganggap dirinya "raja orang Yahudi", yang dapat dianggap
sebagai upaya untuk menumbangkan kekuasaan Romawi. Pertanyaan Pilatus tidak
dijawab Yesus, atau jawabannya, "Engkau sendiri mengatakannya."
Pilatus lalu memberikan pilihan kepada kahalayak yang berkumpul, siapakah yang
akan mereka bebaskan - Yesus ataukah seorang tahanan lain.
Khalayak memutuskan bahwa Yesus tidak
boleh dilepaskan, karena itu Pilatus mencoba memuaskan mereka, dengan
memerintahkan agar Yesus dicambuk. Beberapa tentara Romawi membuat
mahkota dari duri dan meletakkannya di kepala Yesus. Namun khalayak menuntut agar
Yesus disalibkan, dan Pilatus
menurut. Pada hari itu juga, setelah memikul salibnya
sendiri, Yesus disalibkan di Golgota, dengan sebuah tanda yang berbunyi (dalam bahasa Ibrani, Latin, dan
Yunani) "Yesus orang Nazaret, raja orang Yahudi", yang dipasang pada
salib berdasarkan perintah Pilatus. Menurut Injil Lukas, sementara Yesus
disalibkan, ia berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34).
Sementara
tergantung pada salib, Yesus diejek oleh orang-orang yang lewat, dan, menurut
Injil Yohanes, ia dikunjungi oleh ibunya dan para perempuan lainnya, lalu
meninggal dunia. Kematiannya dikukuhkan oleh seorang prajurit Romawi yang
menusuk pingganggnya dengan tombak.
Ketika
tergantung pada salib, Injil Markus melaporkan
bahwa Yesus bertanya, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?"
Banyak
pembaca merasa hal ini membingungkan secara teologis, dan mereka percaya bahwa
Allah telah membiarkan Yesus mati pada salib. Menurut tafsiran umum tentang
Kitab Suci, Allah Bapa memalingkan diri dari Yesus pada saat ini karena Yesus
sedang menderita sebagai ganti orang berdosa.
Yang
lainnya mengakui ini sebagai kutipan langsung dari Mazmur 22:1, sebuah cara
yang lazim pada saat itu untuk mengacu kepada seluruh Mazmur. Mazmur itu
dimulai dengan seruan keputusasaan, tetapi berakhir dengan nada pengharapan dan
percaya penuh akan kemenangan dan pembebasan Allah. Mazmur ini juga mengandung
beberapa rincian yang dihubungkan dengan penyaliban Yesus,
seperti misalnya tentang tentara-tentara yang membuang undi untuk jubah Yesus
dan membiarkan tulangnya tidak diremukkan. Yang lainnya lagi menganggap
"Mengapa Engkau meninggalkan aku" sebagai terjemahan yang keliru dari
aslinya dalam bahasa Aram: mereka berpendapat bahwa terjemahan yang lebih baik
ialah "untuk inilah aku telah dijaka" atau "mengapa Engkau
membiarkan aku hidup?"
Injil Yohanes, di
pihak lain, menggambarkan bahwa Yesus tetap berkuasa penuh dari atas salib, dan
berkata, "Sudah selesai," pada saat kematiannya. Bukannya meminta
"cawan pahit" disingkirkan daripadanya ketika ia berdoa di Taman
Getsemani pada malam sebelumnya, menurut Yohanes, Yesus malah meminta cawan
itu.
Kebangkitan,
Naik ke Surga, Kedatangan yang Kedua
Menurut Perjanjian Baru,
Yesus bangkit dari kematian pada hari ketiga
setelah penyalibannya dan menampakkan diri kepada murid-muridnya. Kisah para Rasul melaporkan
bahwa 40 hari kemudian ia naik ke surga dan
mempertahankan kedua hakikatnya, ilahi dan manusia. Surat Paulus kepada
jemaat-jemaat Kristen di Roma, Efesus,
dan Kolose,
serta Surat Ibrani (yang
secara tradisional dianggap ditulis oleh Paulus) mengklaim bahwa Yesus sekarang
memiliki kuasa di surga dan di bumi demi Gereja, hingga seluruh bumi berada di
bawah pemerintahannya melalui pemberitaan Injil. Berdasarkan Perjanjian Baru,
orang Kristen percaya bahwa Yesus akan datang kembali dari
surga pada akhir zaman, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Dalam
beberapa aliran dari Gereja Mormon (Mormonisme),
Yesus diyakini telah menampakkan diri di belahan bumi barat setelah
kebangkitannya dan mengajar kepada sejumlah orang Indian, yang menurut Kitab Mormon adalah
keturunan bangsa Israel.
“
|
percayalah
akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti,
bahwa Bapa di
dalam Aku dan Aku di dalam Bapa. (Yohanes
10:38)
|
”
|
Dalam ajaran Kekristenan, mukjizat yang dilakukan Yesus berperan sangat penting
sebagaimana ajaran-Nya. Banyak di antara mukjizat tersebut menekankan
pentingnya iman; misalnya dalam penyembuhan
sepuluh orang kusta, Yesus mengatakan: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah
menyelamatkan engkau."[37][38] Demikian pula saat peristiwa Yesus
berjalan di atas air, Rasul Petrus mendapat suatu pelajaran penting dimana pada saat
itu imannya goyah dan ia mulai tenggelam.
Satu ciri khas di antara semua mukjizat yang
dilakukan Yesus dalam kisah di Injil adalah bahwa Ia melakukannya tanpa meminta segala
bentuk pembayaran atas kesembuhan yang diterima orang-orang, tidak seperti
beberapa imam besar pada jaman-Nya yang mengenakan biaya atas mereka yang
mengalami kesembuhan.[40] Dalam Matius 10:8 Ia memerintahkan para murid-Nya agar tidak meminta
imbalan saat memberikan pelayanan kepada orang lain: "Kamu telah
memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma". Umat Kristen pada umumnya meyakini
bahwa mukjizat-mukjizat Yesus adalah peristiwa bersejarah yang nyata dan bahwa
karya-karya ajaib-Nya merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan-Nya di
dunia, membuktikan keAllahan atau keilahian-Nya dalam persatuan
hipostatik —yakni
kodrat ganda (kemanusiaan dan keilahian) dalam pribadi Yesus Kristus. Kelaparan, kelelahan, dan kematian yang dialami Yesus saat hidup di dunia ini membuktikan kemanusiaan-Nya; sementara
mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya membuktikan keilahian-Nya.
Para penulis Kristen juga melihat
mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus bukan sekadar perbuatan yang menunjukkan
kekuatan dan kemahakuasaan-Nya, tetapi lebih sebagai perbuatan kasih dan
kemurahan hati: semua itu dilakukan-Nya untuk menunjukkan belas kasih kepada
mereka yang berdosa dan menderita.[41] Misalnya Ken dan Jim Stocker yang menyatakan bahwa
"setiap mukjizat yang dilakukan Yesus adalah suatu tindakan kasih".[45]Dan setiap mukjizat terkait dengan pengajaran tertentu.
Injil Yohanes 20:30 menuliskan bahwa tidaklah mungkin menceritakan semua
mukjizat yang dilakukan Yesus, namun mukjizat-mukjizat yang disajikan dalam
Injil dipilih untuk dituliskan dengan maksud: sebagai perwujudan kemuliaan
Allah dan sebagai pembuktian. Yesus merujuk "pekerjaan"-Nya sebagai
bukti perutusan-Nya dan keilahian-Nya, dan pada Yohanes 5:36 Yesus menyatakan bahwa "pekerjaan"
(mukjizat) -Nya memiliki nilai pembuktian yang jauh lebih besar dibanding
dengan kesaksian Yohanes Pembaptis.
"Tetapi
apa katamu, siapakah Aku ini ?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius
16:15-16)
"Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes
10:30) Yohanes 8:58:
Bantahan Orang Jahudi: "Bukan karena
suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau
menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah. " (Yohanes 10:33).
Yesus memproklamirkan, "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." (Yohanes
8:59).
Kembali orang-orang Yahudi berespon dengan
mengambil batu dan berusaha melempari Yesus Orang Jahudi menganggap: Jesus menghujat
Allah, yaitu dengan mengaku diri sebagai Allah?
Yohanes 1: 1 mengatakan, "Firman itu
adalah Allah." Yohanes 1:14 mengatakan, "Firman itu telah menjadi
manusia." Ini jelas mengindikasikan
bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Thomas sang murid mengungkapkan
pada Yesus, "Ya Tuhanku dan
Allahku!" (Yohanes 20:28). Yesus tidak mengoreksi dia.
Rasul Paulus menggambarkan Dia sebagai,
"Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus"(Titus
2:13).
Rasul Petrus mengatakan hal yang sama,
"Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2 Petrus 1:1).
Allah Bapa adalah Saksi dari identitas Yesus
yang sepenuhnya, "Tetapi tentang Anak
Ia berkata: "Takhta-Mu, ya
Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah
tongkat kebenaran."
Nubuat-nubuat mengenai Kristus dalam
Perjanjian Lama menyatakan keillahianNya, "Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada
di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai" : Yesus dengan jelas dan tak dapat disangkali mengakui diriNya sebagai
Allah.
Kalau Dia bukan Allah, apakah seorang nabi,
guru yang baik atau manusia yang beribadah, Siapakah Kita yang dapat berdebat
dengan Firman Tuhan mengenai apa yang Yesus katakan atau tidak katakan ? Bagaimana
seorang "sarjana" yang dua
ribu tahun terpisah
dari Yesus dapat lebih mengerti apa yang Yesus katakan dan tidak katakan
dibanding dengan mereka yang hidup bersama Dia, melayani bersama Dia dan diajar
langsung oleh Yesus sendiri (Yohanes 14:26) ?
Mengapa pertanyaan mengenai identitas Yesus
yang sebenarnya begitu penting ?
Mengapa penting kalau Yesus itu Allah atau
bukan ?
Alasan yang paling penting bahwa Yesus
haruslah Allah adalah bahwa jikalau Dia bukan Allah, kematianNya tidaklah cukup
untuk membayar hutang dosa seluruh dunia (1 Yohanes 2:2).
Hanya Allah yang dapat membayar hutang
sebesar itu (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21).
Yesus haruslah Allah sehingga Dia dapat
membayar hutang kita. Yesus haruslah manusia supaya Dia bisa mati. Keselamatan
hanya tersedia melalui iman di dalam Yesus Kristus !
Keillahian Yesus adalah alasan mengapa Dia
adalah satu-satunya jalan keselamatan. Keillahian Yesus adalah penyebab mengapa
Dia mengumumkan:
"Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku" (Yohanes
14:6).
Zakir
Naik: “ Kami sebagai muslim lebih
Kristen daripada orang Kristen sendiri ”
-
Bahwa Bibel mengatakan bahwa Yesus disunat pada hari
kedelapan. Hampir semua Kristen tidak disunat, tapi semua muslim disunat.
- Bibel mengatakan
dalam kitab Efesus 5:18 “jangan minum alkohol”, dalam kitab Amsal 20:1 “jangan
minum alkohol”.
- Bibel berkata dalam
kitab Imamat 11:7-8 “jangan makan babi”. Dalam kitab Ulangan 14:8 “jangan makan
babi”. Dalam kitab Yesaya 65:2-5 “jangan makan babi.
- Bibel berkata agar
wanita berhijab, harus menutupi rambutnya. Bibel berkata dalam kitab Ulangan
22:5, Timotius 2:9, Korintus 11:5-6 agar wanita berhijab.
Hal- hal Haram tersebut, jelas dan
terang dapat terjawab sebagaimana :
-
Matius
15:11, Yesus berkata: “bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang,
melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." ayat 3-10, menyatakan bahwa sia-sia mereka
berbakti kepada-Nya dengan menaati hukum yang dibuat oleh manusia. ayat 11Dia membuat pernyataan bahwa kenajisan
datang dari apa yang keluar, bukan apa yang masuk.
-
ayat
17-20: “Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun
ke dalam perut lalu dibuang di jamban ? Tetapi apa yang keluar dari mulut
berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul
segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah
palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang
tidak dibasuh tidak menajiskan orang"
-
1
Timotius 4:1-5: “Karena semua yang diciptakan Tuhan itu baik dan suatupun tidak
ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu
dikuduskan oleh firman Tuhan dan oleh doa”
Petrus menerima penglihatan tepat sebelum para utusan dari Kornelius yang mana
adalah seorang perwira bangsa lain tiba di rumahnya di Yope. Tuhan telah
memerintahkan Kornelius mengutus orang kepada Petrus, dan para utusannya secara
praktis ada di depan rumah Petrus saat rasul setia tersebut mendapat
penglihatan di atas rumah.
“Apa yang dinyatakan halal oleh Tuhan, tidak boleh engkau nyatakan haram”
(Kisah Para Rasul 10:15).
Akhirnya kain lebar itu diangkat kembali ke
langit dengan berbagai muatannya yang menggeliat.
"Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan
yang tidak tahir" (Kisah Para Rasul 10:14).
Kisah Para Rasul 10 menyatakan bahwa Petrus pada awalnya tidak memahami arti
dari penglihatan membingungkan tersebut. Ayat 17 mengatakan bahwa “Petrus
bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah
dilihatnya itu.” Sekali lagi ayat 19 mengatakan bahwa “Petrus sedang berpikir
tentang penglihatan itu.”
"Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul
dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah
telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau
tidak tahir” (Kisah Para Rasul 10:28).
Di sini kita dengan jelas melihat bahwa Tuhan telah menggunakan penglihatan
kain lebar tersebut untuk mengajarkan Petrus yang penuh prasangka agar dia
tidak lagi menjauhkan diri dari bangsa-bangsa lain. Penglihatan tersebut
tidaklah berhubungan dengan makanan atau minuman. Ini menyangkut sikap Petrus
kepada orang-orang, bukan mengenai makanan.
Sungguh sebuah pelajaran dramatis bagi jemaat mula-mula! Dan itu adalah
pelajaran yang perlu kita semua pelajari juga. Jadi saat ini, segeralah koreksi
mereka yang mencoba mengaplikasikan penglihatan
ini pada peniadaan binatang-binatang haram.
Itu sebenarnya malah membuktikan hal sebaliknya, lalu menekankan dalam hati
sebuah pelajaran penting untuk umat Kristen dimanapun – nilailah setiap pribadi
sama berharganya di hadapan Tuhan, dan buatlah segala upaya untuk memenangkan
orang tersebut pada Kristus.
Renungkan fakta penting ini secara seksama.
Kalau beberapa binatang diidentifikasi sebagai haram sebelum air bah; kalau
mereka tetap dinilai haram saat Petrus menolaknya dalam penglihatannya, kalau
mereka tetap disebut najis dalam Wahyu 18:2, dimana itu menyatakan tentang
“burung najis,” dan kalau Yesaya menyatakan bahwa mereka yang makan babi dan
binatang-binatang menjijikkan akan binasa pada saat kedatangan kedua (Yesaya
66:15-17), bagaimana kita bisa merasa mereka cocok untuk dimakan saat ini?
Sejak
kapan mereka jadi tidak haram?
Apakah Tuhan memiliki alasan melarang
konsumsi beberapa jenis binatang sebagai makanan ? Dia tidak pernah berlaku
sewenang-wenang. Kita tidak memperoleh indikasi bahwa pelarangannya berdasarkan
atas upacara atau terkait nubuatan dalam bayangan.
Sejauh yang dapat kita lihat, semua kategori
tersebut diklasifikasikan terlarang karena Tuhan ingin umat-Nya sehat dan
bahagia. Sederhananya mereka tidak sesuai untuk dikonsumsi manusia, dan Tuhan
mengatakan pada umat-Nya untuk tidak memakannya.
Kesimpulan:
Hal
Haram dan Najis:
Prihal
haram dipastikan oleh penemuan pakar nutrisi modern yang telah mengidentifikasi
banyak daging binatang haram mengandung banyak lemak jahat atau unsur penyakit.
Di
waktu lampau Tuhan menyatakan bahwa umat-Nya menghancurkan diri mereka sendiri
karena tiada berpengetahuan (Hosea 4:16), dan menjanjikan
kebebasan dari penyakit kalau mereka mengikuti hukum-Nya (Keluaran 15:26).
Kenapa
kita harus terus berlanjut dalam pemberontakan yang membawa kehancuran yang
menandai jalan Israel di masa lalu.
Dia
yang menciptakan tubuh kita juga telah memberikan buku petunjuk (manual) untuk
pemeliharaan yang benar makhluk peka ini. Seperti halnya kemurtadan Israel
sering melibatkan “makan dan minum” (Keluaran 31:5), demikian juga Israel
modern Tuhan tersesat dalam pemanjaan yang sama. Ada alasan kuat untuk percaya
bahwa Tuhan menganggap hukum kesehatan
untuk pemeliharaan bait tubuh sama
pentingnya dengan prinsip moral pada hukum yang tertulis.
Hal
kebenaran Yesus Juru Selamat:
-
Yesus bangkit, naik
ke Surga, dan
duduk di sebelah kanan Bapa.
Demikianlah catatan ini Saya buat, Semoga
kiranya bermamfaat dalam kebenaran Tuhan
Yesus Kristus sebagai Juru Selamat Dunia. Haleluya ! Amin.
MG Sormin Aktivis Lsm Pijar Keadilan. Jkt
Paska 2017