Menantu Usir Mertua, tuntut bawa 300 Ekor Sapi Bule :
Piked Online Jakarta.
Maksud Nenek ingin memperbaiki
keretakan hubungan rumah Tangga Anaknya yang telah memiliki 2 Orang Cucu, malah
diusir dengan kasar oleh sang menantu bagaikan Orang kesurupan 31/5.
Ny.P.Sormin Br.Marpaung 83 Thn,
yang jauh jauh datang dari Sumatera Utara ke Jakarta guna menghadiri perkawinan
Cucu dari salah satu Anak lainnya, dalam kesempatan kunjungannya tersebut, Sang
Nenek berniat sekalian menyelesaikan permasalahan Rumah Tangga Anaknya yang tinggal
di salah satu Perumahan di Wilayah Cengkareng Tangerang.
Rombongan Nenek Ny.Br.Marpaung
bersama beberapa Anaknya (Boru) yang berkunjung kerumah Anaknya tersebut,
awalnya diterima dengan baik namun setelah beberapa lama, saat pembicaraan
pembahasan masalah Rumah tangga pemilik rumah tiba tiba menantu Sang Nenek
seperti orang kesurupan dan rombongan tamu diusir paksa oleh sang menantu (Boru
Toraja) seraya mengeluarkan kata-kata penghinaan hingga terkesan melecehkan
Suku dan Adat masing masing: “Kalian tidak punya Adat”, kalau mau datang kemari
harus temui IKAT dulu (Ikatan Suku Toraja.Red ), kalau mau datang minta maaf
kemari harus bawa 300 Ekor kerbau Bule, itu adat kami” ucapnya yang berhasil didengar
penulis langsung dilokasi kejadian pada saat terjadinya pengusiran tersebut,
hingga sang Nenek dengan rombongannya bergegas pulang dengan rasa ketakutan dan
merasa terhina, kejadian tersebut juga disaksikan oleh beberapa Warga sekitar
(tetangga pelaku) yang kebetulan berada di rumah tersebut.
Penulis yang terlibat langsung dalan kejadian
tersebut: sangat menyayangkan tejadinya pengusiran paksa yang dilakukan sang menantu
m(Br.Toraja) yang berdalilkan perbedaan Adat, sedangkan niat baik Sang
Nenek untuk memperbaiki hubungan Rumah tangganya
dan memperhatian kehidupan Cucunya adalah sangat layak dan patut untuk dihargai
dan atau ditolak dengan hormat bila memang perlu, bukan dengan pengusiran Paksa
dengan tidak manusiawi apalagi hal tersebut dilakukan terhadaf Orang Tua
(Mertua/Boru) yang tidak tau menahu permasalahan yang sebenarnya dalam rumah
Tangga mereka.
Dimana menurut adat yang dimiliki Sang Nenek
(Batak), tidak lah salah apabila Sang Boru mencoba melakukan “pendekatan” atau
merintis jalan guna penyelesian/perdamaian masalah, tetapi dengan tuntukan ”tidak
beradat/300 Ekor Sapi Bule” untuk datang minta maaaf apakah dapat terpenuhi di
era kini terlebih hal tersebut guna memenuhi tuntutan perilaku seorang
“Pelacur” ?.
Karena hal serupa sudah beberapa
kali terjadi, maka dihimbau kepada seluruh Keluarga Sang Nenek; agar untuk
tidak melakukan/campur tangan atau usaha apapun kepada keluarga tersebut dengan
tampa persetujuan sang suaminya. (MG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar