Rabu, 01 Juni 2016

Menantu Usir Mertua, tuntut bawa 300 Ekor Sapi Bule :

Menantu Usir Mertua, tuntut bawa 300 Ekor Sapi Bule :

Piked Online Jakarta.
Maksud Nenek ingin memperbaiki keretakan hubungan rumah Tangga Anaknya yang telah memiliki 2 Orang Cucu, malah diusir dengan kasar oleh sang menantu bagaikan Orang kesurupan 31/5.

Ny.P.Sormin Br.Marpaung 83 Thn, yang jauh jauh datang dari Sumatera Utara ke Jakarta guna menghadiri perkawinan Cucu dari salah satu Anak lainnya, dalam kesempatan kunjungannya tersebut, Sang Nenek berniat sekalian menyelesaikan permasalahan Rumah Tangga Anaknya yang tinggal di salah satu Perumahan di Wilayah Cengkareng Tangerang.

Rombongan Nenek Ny.Br.Marpaung bersama beberapa Anaknya (Boru) yang berkunjung kerumah Anaknya tersebut, awalnya diterima dengan baik namun setelah beberapa lama, saat pembicaraan pembahasan masalah Rumah tangga pemilik rumah tiba tiba menantu Sang Nenek seperti orang kesurupan dan rombongan tamu diusir paksa oleh sang menantu (Boru Toraja) seraya mengeluarkan kata-kata penghinaan hingga terkesan melecehkan Suku dan Adat masing masing: “Kalian tidak punya Adat”, kalau mau datang kemari harus temui IKAT dulu (Ikatan Suku Toraja.Red ), kalau mau datang minta maaf kemari harus bawa 300 Ekor kerbau Bule, itu adat kami” ucapnya yang berhasil didengar penulis langsung dilokasi kejadian pada saat terjadinya pengusiran tersebut, hingga sang Nenek dengan rombongannya bergegas pulang dengan rasa ketakutan dan merasa terhina, kejadian tersebut juga disaksikan oleh beberapa Warga sekitar (tetangga pelaku) yang kebetulan berada di rumah tersebut.

Penulis yang terlibat langsung dalan kejadian tersebut: sangat menyayangkan tejadinya pengusiran paksa yang dilakukan sang menantu m(Br.Toraja) yang berdalilkan perbedaan Adat, sedangkan niat baik Sang Nenek  untuk memperbaiki hubungan Rumah tangganya dan memperhatian kehidupan Cucunya adalah sangat layak dan patut untuk dihargai dan atau ditolak dengan hormat bila memang perlu, bukan dengan pengusiran Paksa dengan tidak manusiawi apalagi hal tersebut dilakukan terhadaf Orang Tua (Mertua/Boru) yang tidak tau menahu permasalahan yang sebenarnya dalam rumah Tangga mereka.

Dimana menurut adat yang dimiliki Sang Nenek (Batak), tidak lah salah apabila Sang Boru mencoba melakukan “pendekatan” atau merintis jalan guna penyelesian/perdamaian masalah, tetapi dengan tuntukan ”tidak beradat/300 Ekor Sapi Bule” untuk datang minta maaaf apakah dapat terpenuhi di era kini terlebih hal tersebut guna memenuhi tuntutan perilaku seorang “Pelacur” ?.


Karena hal serupa sudah beberapa kali terjadi, maka dihimbau kepada seluruh Keluarga Sang Nenek; agar untuk tidak melakukan/campur tangan atau usaha apapun kepada keluarga tersebut dengan tampa persetujuan sang suaminya. (MG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar